SIGMA FISIKA

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI TEMPAT BELAJAR DAN BERBAGI ILMU PENGETAHUAN

Friday, October 13, 2017

METODE PEMBELAJARAN (DEMOSTRASI DAN EKSPERIMEN)




Metode demonstrasi dan eksperimen

Metode Demostrasi Ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Misalnya, demonstrasi cara sholat dan wudhu’ yang baik dan benar. Sedangkan eksperimen adalah sebuah metode dimana siswa
mencoba mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta. Misal, percobaan uji reaksi senyawa unsur-unsur kimia di laboratorium kimia, atau pembedahan organ-organ katak di laboratorium biologi.
Dari kedua batasan tersebut dapat diketahui bahwa sebuah eksperimen dapat juga dijadikan demonstrasi. Misalnya guru dengan beberapa orang siswa mengadakan eksperimen mengenai pengaruh tekanan udara terhadap sebuab kaleng minyak tanah yang kosong, yang sudab dipanasi lebib dulu, kemudian ditutup rapat-rapat dan segera disiram air dingin. Para siswa melihat peristiwa itu sebagai demonstrasi. Dalarn hal ini eksperimen dapat dirangkaikan dengan demonstrasi. Metode ini sering juga disebut metode ilmiah, sebab metode inilah yang dipakai untuk menguji hipotesis.
Penggunaan metode demontrasi dan eksperimen adalah :
a.         Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana cara mengatur sesuatu”
b.         Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana membuatnya"
c.         Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana bekerjanya”
d.         Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana mengerjakannya”
e.         Untuk menjawab pertanyaan “Cara manakah yang lebih baik”
f.          Untuk menjawab pertanyaan “Terdiri dari apa”
g.         Untuk mengetahui “kebenaran dari sesuatu”

Kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi :
1. Kelebihan:
o Perhatian siswa dapat dipusatkan, dan pokok bahasan yang dianggap penting oleh guru dapat diartikan seperlunya.
o Siswa ikut serta aktif bila dernonstrasi sekaligus dilanjutkan dengan eksperimen.
o Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sekiranya siswa hendak mencoba menpelajari suatu proses dari buku bacaan.
o Beberapa persoalan yang belum dirnengerti ditanyakan langsung saat proses itu ditunjukkan sehingga terjawab dengan jelas.
2. Kelemahan:
o Demontrasi menjadi tidak efektif bila tidak semua siswa dapat ikut serta, misalnya alat terlalu kecil sedangkan jumlah siswa besar.
o  Bila tidak dilanjutkan dengan eksperimen ada kernungkinan siswa. menjadi lupa, dan pelajaran tidak akan berarti karena tidak menjadikan pengalaman bagi siswa.

Kelebihan dan kelemahan metode eksperimen :
1. Kelebihan:
o  Siswa aktif mengalami sendiri.
o  Siswa dapat membuktikan teori-teori yang pernah diterirna.
o  Mendapatkan kesempatan melakukan langkah-langkah berpikir ilmiah.
2. Kelemahan:
o  Akan kurang berhasil apabila alat-alat yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan siswa.
o  Kemungkinan tidak membawa hasil yang diharapkan bila siswa belum cukup pengalarnan.
o Kadang-kadang ada eksperimen yang memerlukan waktu panjang sehingga tidak praktis dilaksanakan di sekolah, lebih merugikan lagi bila untuk dapat melanjutkan pelajaran menunggu basil eksperimen tersebut.
Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi yaitu cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya maupun tiruan, yang sering disertai penjelasan lisan. Metode ini baik digunakan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.

Demonstrasi dalam hubungannya dengan penyajian informasi dapat diartikan sebagai upaya peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar ialah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu. Ditinjau dari sudut tujuan penggunaannya dapat dikatakan bahwa metode demonstrasi bukan metode yang dapat di implementasikan dalam PBM (Proses Belajar Mengajar) secara independen, karena ia merupakan alat bantu memperjelas apa-apa yang diuraikan, baik secara verbal maupun secara tekstual.
Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang pokok adalah papan tulis dan white board mengingat fungsinya yang serba guna.
Dalam dunia pendidikan modern, guru dan para siswa sudah sedemikian akrabnya dengan alat-alat demonstrasi seperti VTR (video tape recorder), OHP (overhead projector), komputer, dan sebagainya. Sehingga hampir tak ada uraian materi yang tidak disertai demonstrasi dengan menggunakan perangkat modern tadi.
Namun demikian, meskipun demonstrasi pada umumnya memerlukan perlengkapan yang relatif mahal, untuk pokok bahasan tertentu metode tersebut bisa juga menjadi sarana pengajaran dan latihan yang ekonomis.
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1. Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit. Dengan demikian dapat menghindarkan kesalahan penafsiran.
2.  Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahami apa yang dipelajari.
3.  Proses pengajaran akan lebih menarik.
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
5.  Melalui metode ini dapat disajikan materi pelajaran yang tidak mungkin atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain.

b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara husus karena tanpa ditunjang dengan hal itu pelaksanaan demonstrasi tidak akan efektif.
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping sering memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
c. Cara Pelaksanaan Demonstrasi
Untuk menggunakan metode demonstrasi dengan baik, beberapa langkah yang perlu ditempuh ialah :
1. Perencanaan dan persiapan demonstrasi
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada langkah ini, antara lain:
a. Penentuan tujuan demonstrasi yang akan dilakukan. Dalam hal kita harus mempertimbangkan apa tujuan yang akan dicapai siswa dengan belajar melalui demonstrasi itu.
b. Materi yang akan didemonstrasikan terutama hal-hal yang penting yang ingin ditonjolkan.
c. Menyiapkan fasilitas menunjang demonstrasi seperti peralatan, tempat, dan mungkin juga biaya yang dibutuhkan.
d. Penataan peralatan dan kelas pada posisi yang baik.
e. Mempertimbangkan jumlah siswa yang dihubungkan dengan hal yang akan didemonstrasikan agar siswa dapat melihat dengan jelas.
f. Membuat garis besar langkah atau pokok-pokok yang akan didemonstrasikan secara berurutan dan tertulis pada papan tulis atau kertas lebar agar dapat dibaca siswa dan murid secara keseluruhan.
g. Untuk menghindari kegagalan dalam pelaksanaan, sebaiknya demonstrasi yang direncanakan dicoba terlebih dahulu.
2. Pelaksanaan Demonstrasi
Setelah segala sesuatunya direncanakan dan disiapkan, langkah berikutnya ialah mulai melaksanakan demonstrasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Sebelum memulai kita harus memeriksa lagi kesiapan peralatan yang akan didemonstrasikan, pengaturan tempat, keterangan tentang garis besar, langkah-langkah dan pokok-pokok yang akan didemonstrasikan, dan hal-hal lain yang diperlukan.
b. Mengingatkan siswa barang kali ada hal-hal yang perlu mereka catat.
c. Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian siswa.
d. Ingatlah pokok-pokok materi yang didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran.
e. Pada waktu berjalannya demonstrasi, sesekali perhatikanlah keadaan siswa, apakah semua mengikuti dengan baik.
f.  Untuk menghindari ketegangan, ciptakanlah suasana yang humoris.
g. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan, membandingkannya dengan yang lain atau dengan pengalaman lain, serta mencoba melakukannya sendiri dengan bimbinganguru.
h. Selain itu, guru dapat juga bersama siswa mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang telah dilakukan apakah berjalan efektif sesuai dengan tujuan yang diharapkan ataukah ada kelemahan– kelemahan tertentu beserta faktor penyebabnya. Evaluasi dapat dilakukan dalam segala aspek yang terlibat dalam demonstrasi itu. Mencakup hal-hal seperti perencanaan dan persiapan demonstrasi, pelaksanaannya, dan tindak lanjutnya.
3. Tindak lanjut demonstrasi
Sebagai tindak lanjut setelah dilaksanakan, suatu demonstrasi sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa pemberian tugas tertentu. Misalnya, tugas membuat laporan, tugas menjawab pertanyaan/masalah, dan tugas mengadakan latihan atau percobaan lebih lanjut yang mungkin diselesaikan siswa entah itu disekolah ataukah dirumah.


DAFTAR PUSTAKA :
Muhibbin Syah , Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung , PT Remaja Rosdakarya 2006 ). Hal : 208-210
Sudirman N, dkk, Ilmu Pendidikan ( Bandung Remaja Karya : 1987 ) H. 132 - 136
Share:

0 comments:

Post a Comment

About

Blogger templates