SIGMA FISIKA

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI TEMPAT BELAJAR DAN BERBAGI ILMU PENGETAHUAN

Friday, October 13, 2017

METODE PEMBELAJARAN (CERAMAH, TANYA JAWAB, DISKUSI DAN KERJA KELOMPOK)



1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode mengajar adalah alat yang merupakan perangkat atau bagian dari strategi pengajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain metode mengajar adalah tehnik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa.

Metode mengajar pendidikan banyak sekali macamnya. Oleh sebab itu setiap guru harus memilih menggunakan metode yang paling tepat untuk dipakai dalam mengajar, setiap jenis mengajar tidak selamanya dapat dipakai dalam setiap situasi tertentu yang wajar dan hanya dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu pula, dalam setiap tujuan yang berbeda pula metode yang digunakan, atau jika rumusan itu banyak, lebih dari satu maka tentu saja disana harus dipakai bermacam metode.

Oleh sebab itu guru harus benar-benar menguasai berbagai jenis metode, kebaikan-kebaikan metode, kelemahan-kelemahan dan cara mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Metode dapat disebut efektif dan efisien ketika dapat dipergunakan dalam mengajar dengan tepat dan mencapai hasil yang diharapkan.
Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan 
interaksi antara guru dan siswa. Metode mengajar beraneka ragam jenisnya dan



setiap metode mengajar ada kelemahan atau kelebihannya masing–masing.

Oleh sebab itu, dalam praktek mengajar diperlukan beberapa metode mengajar

yang dirasa sesuai dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa metode

mengajar tersebut adalah:

 
a. Metode ceramah

Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :

1.    Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.

2.  Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa metode ceramah adalah penuturan atau penyampaian materi pelajaran secara lisan oleh guru kepada peserta didik.
Definisi metode ceramah diatas, bila langsung diserap dan diaplikasikan tanpa melalui pemahaman terlebih dahulu oleh para guru tentu hasil yang didapat dari penerapan metode ini akan jauh dari harapan, seperti halnya yang terjadi dalam problematika saat ini. Hampir setiap guru sejarah menggunakan metode ceramah yang jauh dari kaidah-kaidah metode ceramah seharusnya.

Metode ceramah dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak dapat dikatakan suatu metode yang salah. Hal ini dikarenakan model pengajaran ini seperti yang dijelaskan diatas terdiri dari beberapa jenis, yang nantinya dapat dieksploitasi atau dikreasikan menjadi suatu metode ceramah yang menyenangkan, tidak seperti pada metode ceramah klasik yang terkesan mendongeng. Metode ceramah dalam penerapannya di dalam proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain :
 
Kelemahan :


1.    Mudah menjadi verbalisme.

2.    Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
3.    Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.

4.    Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.

5.    Cenderung membuat siswa pasif


Kelebihan :


1.    Guru mudah menguasai kelas.

2.    Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.

3.    Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.

4.    Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.

5.    Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.

6.    Lebih ekonomis dalam hal waktu.

7.  Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
8.    Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas

9. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.

10.    Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.

11.     Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain.  

b. Metode tanya jawab
Adapun pengertian metode tanya jawab yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
      Menurut Roestiyah N. K
Metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberikan motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran, atau guru mengajukan pertanyaan siswa yang menjawab.

      Menurut Team Didaktik Metodik

     Metode tanya jawab adalah suatu cara dimana guru pada umumnya berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan, atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh siswa. 


Berdasarkan keterangan diatas, bisa kita tarik pengertian bahwa metode ini adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two-way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa. Kelebihan Metode Tanya Jawab.
 Pelaksanaan tanya jawab di kelas akan lebih hidup karena sambutan kelas lebih baik, siswa tidak hanya mendengarkan saja. Dengan tanya jawab partisipasi siswa lebih besar dan berusaha mendengarkan pertanyaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberikan jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif berpikir tidak pasif (mendengarkan saja).

Kekurangan Metode Tanya Jawab

Dalam metode tanya jawab kelancaran jalannya pelajaran agak terhambat karena diselingi tanya jawab. Jawaban siswa belum tentu benar bahkan mungkin kadang-kadang dapat menyimpang dari persoalannya sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh jawaban benar.

Menurut H. Erman Suherman dalam bukunya Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer bahwa untuk menghindari terjadinya proses belajar mengajar yang tidak efektif dan efisien serta mengharapkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan metode tanya jawab, hendaknya seorang guru berlaku:

1.    Menghargai jawaban, pertanyaan, keluhan, atau tindakan siswa bagaimanapun jelek mutunya.

2.    Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya, siswa mengerjakan pemfaktoran x2 -x- 6 = (x+3)(x-2). Pertanyaan diajukan tanpa menyalahkan terlebih dahulu. “ Bagaimana caranya kamu memperoleh hasil itu ? Coba terangkan”. Walaupun jawaban yang diberikan betul, guru bisa memeriksa cara siswa mengerjakannya.

3.    Merangsang siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau mendemonstrasikan hasil berpikirnya di depan kelas, atau papan tulis, atau memperlihatkan hasil karyanya.
4.    Mengajukan pertanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan. Misalnya, suatu pertanyaan ditujukan kepada seluruh kelas, sebelum ditujukan pada siswa tertentu. Jika datang pertanyaan dari seorang siswa, pertanyaan tersebut dilemparkan lagi pada siswa lain atau kelas.

5.    Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan yang disengaja. Cara-cara ini dapat meningkatkan aktifitas siswa dan mereka menjadi lebih kritis.
6.    Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya.

7.    Dan menurut team didaktik metodik bahwa penggunaan metode tanya jawab bagi guru sangat wajar digunakan apabila ditujukan untuk meninjau pelajaran yang lalu, agar siswa memusatkan lagi perhatian tentang jumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pelajaran berikutnya, menangkap
perhatian siswa, memimpin pengamatan dan pemikiran siswa serta mengulangi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama siswa atau dengan kata lain untuk mengikutsertakan semua siswa. Sedangkan penggunaan metode tanya jawab dianggap kurang wajar bagi guru digunakan apabila menilai kemajuan siswa, mencari jawaban dari murid-murid, tetapi membatasi jawaban yang dapat diterima serta memberi giliran pada siswa tertentu saja.
Perpaduan metode ceramah dan tanya jawab merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Dengan melihat kelemahan dan kekurangan kedua metode ini, maka penulis mencoba memadukan dua metode (ceramah dan tanya jawab), yang diharapkan minat belajar matematika siswa dapat meningkat serta dapat mengefektifkan proses belajar mengajar.

c. Metode diskusi

Adalah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Tiap kelas bisa menjadi beberapa kelompok diskusi untuk kemudian diberi tugas untuk membuat makalah dengan topik-topik yang sudah ditentukan oleh guru. Kebaikan dan kelemahan metode diskusi :


     a. Kebaikan :

1.  Siswa belajar bermusyawarah
2.   Siswa mendapat kesempatan untuk menguji tingkat pengetabuan masing-masing.
3.  Belajar menghargai pendapat orang lain.
4.  Mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.
b. Kekurangan/kelemahan :
1.   Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan.
2.   Kesulitan dalam menyimpulkan sering menyebabkan tidak ada penyelesaian.
3.  Membutuhkan waktu cukupbanyak. 

d. Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok). Metode tersebut bisa digabungkan dengan metode diskusi, yang mana kelompok-kelompok dibentuk untuk mempelajari topik-topik tertentu yang akan didiskusikan.
Penggunaan metode kerja kelompok :

a. Pengelompokan untuk mengatasi kekurangan alat-alat pelajaran :

Dalam sebuah kelas, guru akan mengajarkan Sejarah Mesir kuno; Ia tidak mempunyai bahan bacaan yang cukup untuk tiap siswa. Maka untuk memberi kesempatan yang sebesar-besamya kepada siswa, kelas dibagi atas beberapa kelompok. Tiap kelompok diberi sebuah buku untuk dibaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telab disediakan guru.
b. Pengelompokan atas dasar perbedaan kemampuan belajar :

Di suatu kelas, guru dihadapkan pada persoalan bagai mana melaksanakan tugas sebaik-baiknya terhadap kelas yang sifatnya heterogen, yakin berbeda-beda dalam kemampuan belajar. Pada waktu pelajaran matematika, Ia menemukan bahwa ada lima orang siswa tidak sanggup memecahkan soal seperti teman-teman lainnya. Guru menyadari bahwa ia tidak mungkin rnengajar kelas dengan menyamaratakan seluruh siswa, karena ada perbedaan dalam kesanggupan belajar. Maka ia membagi para siswa dalam beberapa kelompok dengan anggota yang mempunyai kemampuan setaraf kemudian diberi tugas sesuai dengan kemampuan mereka. Sekali-kali ia meninjau secara bergilir untuk melihat kelompok mana yang membutuhkan pertolongan atau perhatian sepenuhnya.

c. Pengelompokan atas dasar perbedaan minat belajar :

Pada suatu saat para siswa perlu mendapat kesempatan untuk memilih suatu pokok bahasan yang sesuai dengan minatnya. Untuk keperluan ini guru memberikan suatu pokok bahasan yang terdiri dari beberapa sub-pokok bahasan. Siswa yang berminat sama dapat berkumpul pada suatu kelompok untuk mempelajari sub-pokok bahasan yang dimaksud.
d. Pengelompokan untuk memperbesar partisipasi tiap siswa :

Di suatu kelas, guru sedang mengajarkan kesusastraan. Ia memilih suatu masalah tentang lahirnya sastra baru. Dikemukakanlah masalah-masalah khusus, satu diantaranya ialah mengapa ada pendapat yang mengatakan bahwa kesadaran kebangsaanlah yang menjadi perbedaan hakiki antara kesusastraan Melayu dengan kesusastraan Indonesia. Guru tidak mempunyai waktu yang berlebihan, akan tetapi ia mengingjnkan setiap siswa berpartisipasi secara penuh. Untuk setiap masalah diperlukan pendapat atau diskusi. Maka dipecahkan kesatuan kelas itu menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dengan tugas membahas permasalahan tersebut dalam waktu yang sangat terbatas. Selesai pembahasan kelompok, setiap kelompok rnengemukakan pendapat yang dianggap pendapat kelompok tersebut. Cara mengajar ini dimaksudkan
untuk merangsang tiap siswa agar ikut serta dalam setiap masalab secara intensif. Tak ada seorangpun diantara mereka yang merasa mendapat tugas lebih berat dari pada yang lain. Pengelompokkan sementara dan pendek semacam ini disebut juga rapat kilat.
e. Pengelompokan untuk pembagian pekerjaan :

Pengelompokkan ini didasarkan pada luasnya masalah, serta membutuhkan waktu untuk mem peroleh berbagal informasi yang dapat menunjang pemecahan persoalan. Untuk keperluan ini pokok persoalan harus diuraikan dahulu menjadi beberapa aspek yang akan dibagikan kepada tiap kelompok (tiap kelompok menyelesaikan satu aspek persoalan). Siswa harus mengumpulkan data, baik dari lingkungan sekitar maupun melalui bahan kepustakaan. Oleh karena itu proyek ini tidak mungkin diselesaikan dalam waktu dekat seperti halnya rapat kilat, melainkan kemungkinan membutuhkan waktu beberapa minggu. Jadi pengelompokkan disini bertujuan membagi pekerjaan yang mempunyai cakupan agak luas. Kerja kelonipok ini membutuhkan waktu yang panjang.

f.  Pengelompokan untuk belajar bekerja sama secara efisien menuju ke suatu tujuan :
Langkah pertama adalah menjelaskan tujuan dari tugas yang harus dikerjakan siswa, kemudian membagi siswa menurut jenis dan sifat tugas, mengawasi jalannya kerja kelompok, dan menyimpulkan kemajuan
kelompok. Di sini jelas walaupun siswa bekerja dalam kelompok masing-masing dan melaksanakan bagiannya sendiri-sendiri, namun mereka harus memusatkan perhatian pada tujuan yang akan dicapai, dan menjaga agar jangan sampai keluar dan persoalan pokok. Lain halnya dengan pengelompokkan untuk pembagian pekerjaan seperti tersebut di atas, tugas kelompok di sini tidak penlu diselesaikan dalam jangka waktu panjang, guru dapat memilih persoalan yang dapat didiskusikan di kelas.
Kelebihan dan kelemahan kerja kelompok :

1.  Kelebihan :

a.      Dapat memupuk rasa kerjasama.

b.     Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan.

c.      Adanya persaingan yang sebat.

2.    Kelemahan :

a.    Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain.
b.   Bila kecakapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat kelancaran tugas, atau didominasi oleh seseorang.





Sumber Referensi :



















Share:

0 comments:

Post a Comment

About

Blogger templates